Blogroll
Archive for 2014
Radiasi
Radiasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray),
radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang
membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar
dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini
secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama
berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat berbahaya.Radiasi ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron, yang akan memberikan muatan (positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker.Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan sampah.
Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan sinar gamma. radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford menggunakan sumber radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif, salah satu dari mereka bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini, Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Beliau memberi nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan gamma.
- Radiasi alpha (α)
Namun, karena massa partikel yang tinggi sehingga memiliki sedikit energi dan jarak yang rendah, partikel alfa dapat dihentikan dengan selembar kertas (atau kulit).
- Radiasi beta (β)
Radiasi beta-minus (β⁻)terdiri dari sebuah elektron yang penuh energi. radiasi ini kurang terionisasi daripada alfa, tetapi lebih daripada sinar gamma. Elektron seringkali dapat dihentikan dengan beberapa sentimeter logam. radiasi ini terjadi ketika peluruhan neutron menjadi proton dalam nukleus, melepaskan partikel beta dan sebuah antineutrino.
Radiasi beta plus (β+) adalah emisi positron. Jadi, tidak seperti β⁻, peluruhan β+ tidak dapat terjadi dalam isolasi, karena memerlukan energi, massa neutron lebih besar daripada massa proton. peluruhan β+ hanya dapat terjadi di dalam nukleus ketika nilai energi yang mengikat dari nukleus induk lebih kecil dari nukleus. Perbedaan antara energi ini masuk ke dalam reaksi konversi proton menjadi neutron, positron dan antineutrino, dan ke energi kinetik dari partikel-partikel
- Radiasi gamma (γ)
Radiasi non-ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi yang cukup per foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, cahaya inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom. Namun demikian, efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis radiasi non-ionisasi- Radiasi Neutron
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara kosong atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke arah propagasi energi. Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam jenis menurut frekuensi gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi): gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang terlihat, radiasi ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma. Dari jumlah tersebut, gelombang radio memiliki panjang gelombang terpanjang dan sinar gamma memiliki terpendek. Sebuah jendela kecil frekuensi, yang disebut spektrum yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata berbagai organisme, dengan variasi batas spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi dan momentum, yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi.
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia (sekitar 400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan menganggap cahaya sebagai radiasi elektromagnetik dari semua panjang gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi termal, seperti panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya. Radiasi termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan dalam atom diubah menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan dari radiasi termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu, dan untuk benda hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum Wien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan hukum Stefan-Boltzmann memberikan intensitas panas.
Penggunaan
- Dalam kedokteran
- Dalam Komunikasi
- Dalam iptek
Radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam proses yang disebut analisis aktivasi neutron. Dalam proses ini, para ilmuwan membombardir contoh zat dengan partikel yang disebut neutron. Beberapa atom dalam sampel menyerap neutron dan menjadi radioaktif. Para ilmuwan dapat mengidentifikasi elemen-elemen dalam sampel dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi
About This Blog
Assalamualaikum....
shobat-sobat saya membuat blog ini awalnya untuk memenuhi tugas ICT,tapi berkat tugas ini saya bisa berbagi ilmu tentang radiologi kepada sobat-sobat sekalian.
semoga informasi yang saya berikan bisa bermanfaat dan memperluas ilmu sobat-sobat sekalian
pengalaman yang saya dapati dari ilmu yang saya dalami ini awalnya ada rasa takut dengan efek radiasi tapi setelah belajar tentang ilmu radiologi saya menjadi tahu kalau radiasi bisa bisa memberi manfaat bagi kita,misalnya dalam bidang kesehatan dan menjadi sumber energi layaknya negara-negara maju yang mengunakan tenaga nuklir sebagai sumber energi mereka,
sekian dulu postingan dari saya,,wassalam
shobat-sobat saya membuat blog ini awalnya untuk memenuhi tugas ICT,tapi berkat tugas ini saya bisa berbagi ilmu tentang radiologi kepada sobat-sobat sekalian.
semoga informasi yang saya berikan bisa bermanfaat dan memperluas ilmu sobat-sobat sekalian
pengalaman yang saya dapati dari ilmu yang saya dalami ini awalnya ada rasa takut dengan efek radiasi tapi setelah belajar tentang ilmu radiologi saya menjadi tahu kalau radiasi bisa bisa memberi manfaat bagi kita,misalnya dalam bidang kesehatan dan menjadi sumber energi layaknya negara-negara maju yang mengunakan tenaga nuklir sebagai sumber energi mereka,
sekian dulu postingan dari saya,,wassalam
Pemeriksaan Cystografi
PENGERTIAN PEMERIKSAAN CYSTOGRAFI
Retrograde cystografi merupakan salah satu pemeriksaan traktus urinarius yang dikhususkan untuk memeriksa bagian vesica urinaria ( kandung kemih ) dan uretra, dengan cara memasukan suatu bahan kontras yang dimasukan melalui uretra, dengan mengunakan kateter atau langsung menggunakan spuit.
Ada beberapa tujuan dilakukannya pemeriksaan Retrograde Cystografi, berikut tujuan-tujuan tersebut :
- untuk melihat anatomi dari vesica urinaria beserta dengan fungsi fisiologinya.
- Untuk melihat apakah ada kelainan fungsi dari vesica urinaria dan uretra.
- Untuk melihat adakah massa atau batu didalam vesica urinaria dan uretra.
A. Vesica Urinaria
penampung
urine, letaknya postero-superior terhadap simfisis pubis. Bentuk dan
ukuranya bervariasi sesuai banyaknya urine yang ditampung. Kandung kemih
biasanya memegang 300-350 mL urin; kandung kemih dewasa penuh menampung
sekitar 500 ml air seni, 15 kali volume kosong tersebut.. Tidak semua spesialis menerima nilai-nilai, ada yang mengatakan sebuah kandung kemih dapat terus ca. 1000 mL, tetapi berbeda setiap orangnya.
Selama ingin dilakukan pemeriksaan retrograde cystografi, pasien tidak mempunyai persiapan-persiapan khusus. Tetapi sebelum dilakukan pemeriksaan retrograde cystografi pasien terlebih dahulu dipasang kateter di bagian urologi. Sebelum dilakukannya pemeriksaan retrograde cystografi alangkah baik nya vesica urinari nya di kosongkan. Bila di permintaan tersebut tertulis BNO – CYSTOGRAFI maka di buat foto pendahuluan BNO POLOS, bila dipermintaan tersebut tidak ada bacaan BNO – CYSTOGRAFI maka langsung saja dilakukan pemeriksaan cystografi. Foto harus mencangkup distal ureter dan prostate pada pasien laki- laki.
Berikut alat-alat dan bahan yang diperlukan dalam pemeriksaan retrograde cystografi :
A. Posisi AP
Sumber: http://charismaprillia.blogspot.com/2014/02/pemeriksaan-cystografi.html
Retrograde cystografi merupakan salah satu pemeriksaan traktus urinarius yang dikhususkan untuk memeriksa bagian vesica urinaria ( kandung kemih ) dan uretra, dengan cara memasukan suatu bahan kontras yang dimasukan melalui uretra, dengan mengunakan kateter atau langsung menggunakan spuit.
TUJUAN PEMERIKSAAN CYSTOGRAFI
Ada beberapa tujuan dilakukannya pemeriksaan Retrograde Cystografi, berikut tujuan-tujuan tersebut :
- untuk melihat anatomi dari vesica urinaria beserta dengan fungsi fisiologinya.
- Untuk melihat apakah ada kelainan fungsi dari vesica urinaria dan uretra.
- Untuk melihat adakah massa atau batu didalam vesica urinaria dan uretra.
ANATOMI FISIOLOGI
A. Vesica Urinaria
Selama ingin dilakukan pemeriksaan retrograde cystografi, pasien tidak mempunyai persiapan-persiapan khusus. Tetapi sebelum dilakukan pemeriksaan retrograde cystografi pasien terlebih dahulu dipasang kateter di bagian urologi. Sebelum dilakukannya pemeriksaan retrograde cystografi alangkah baik nya vesica urinari nya di kosongkan. Bila di permintaan tersebut tertulis BNO – CYSTOGRAFI maka di buat foto pendahuluan BNO POLOS, bila dipermintaan tersebut tidak ada bacaan BNO – CYSTOGRAFI maka langsung saja dilakukan pemeriksaan cystografi. Foto harus mencangkup distal ureter dan prostate pada pasien laki- laki.
B. Uretra
Uretra (dari Yunani οὐρήθρα - ourethra) adalah sebuah tabung yang menghubungkan kandung kemih ke luar tubuh Pada laki-laki, uretra perjalanan melalui penis , dan membawa air mani serta urin
. Pada wanita, uretra yang lebih pendek dan muncul di atas lubang
vagina. Panjang Uretra wanita adalah sekitar 4 cm panjangnya. Ada
data tidak memadai untuk panjang khas dari saluran kencing laki-laki,
namun sebuah studi terhadap 109 pria menunjukkan panjang rata-rata 22,3
cm (SD = 2,4 cm), mulai dari 15 cm hingga 29 cm.
ALAT DAN BAHAN
- Pesawat Rontgen dan Fluoroscopy
- Disposable cateter
- Cateter connection
- Plester
- Kontras Media 1 : 3 atau 1 : 4 Omnipaque
- Klem
- Cleanser / Kapas Alcohol
PERSIAPAN PASIEN
Selama
ingin dilakukan pemeriksaan retrograde cystografi, pasien tidak
mempunyai persiapan-persiapan khusus. Tetapi sebelum dilakukan
pemeriksaan retrograde cystografi pasien terlebih dahulu dipasang
kateter di bagian urologi. Sebelum dilakukannya pemeriksaan retrograde
cystografi alangkah baik nya vesica urinari nya di kosongkan. Bila di
permintaan tersebut tertulis BNO – CYSTOGRAFI maka di buat foto
pendahuluan BNO POLOS, bila dipermintaan tersebut tidak ada bacaan BNO –
CYSTOGRAFI maka langsung saja dilakukan pemeriksaan cystografi. Foto
harus mencangkup distal ureter dan prostate pada pasien laki- laki.
TEKNIK PEMASUKAN KONTRAS MEDIA
Vesica
urinaria pasien terlebih dahulu dikosongkan dengan cara klem kateter
dibuka, maka urin akan keluar dan ditampung dengan alat penampung.
Setelah itu kontras media yang sudah ada didalam spuit di suntikan
melalui kateter, kemudian kateter di klem dan dilekatkan pada paha
pasien.
TEKNIK PEMERIKSAAN CYSTOGRAFI
Posisi rutin yang biasa dilakukan untuk
pemeriksaan retrograde cystografi adalah AP , Oblique kiri dan kanan,
Lateral dilengkapi dengan voiding cystografi, untuk foto voiding
cystografi jarang dilakukan dan tergantung pada prosedur tiap rumah
sakit atau tergantung permintaan dokter radiologi atau radiolog.
A. Posisi AP
Tujuan pembuatan posisi AP pada pemeriksaan retrograde cystografi adalah untuk melihat vesica urinaria dan proximal urethra.
B. Posisi Oblique kiri dan kanan
Oblique Kanan
1. RPO 40 – 60 derajat
2. Kaki yang dekat meja fleksi pada genu
3. Kaki yang jauh ke meja di abdusikan
Oblique Kanan
C. Posisi Lateral
Tujuan posisi lateral untuk menggambarkan bagian anterior, posterior dan dasar dari vesica urinaria.
CR : vertical dengan pasien lateral recumbent atau cr horizontal dengan pasien supine.
KRITERIA GAMBAR
- ujung distal ureter vesica urinaria dan bagian proksimal uretra pasien laki – laki harus tercakup.
- Pada posisi AP os pubis terproyeksi di bawah vesica urinaria.
- Pada posisi oblique paha bagian proximal tidak superposisi dengan vesica urinaria.
- Pada posisi lateral
- Tulang panggul dan kedua femur superposisi
- Vesica urinaria dan ureter distal tergambar melalui pelvis
Sumber: http://charismaprillia.blogspot.com/2014/02/pemeriksaan-cystografi.html
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI
1. Barium Enema : sama dengan Colon In Loop
2. Barium Follow Through : pemeriksaan radiografi usus halus dengan media kontras
3. Barium Meal : sama dengan OMD
4. Barium Swallow : sama dengan Oesophagography
5. BNO : Blass Nier Oversich atau foto Abdomen
6. BNO IVP (Intravenous Pyelogram) : foto abdomen yang memperlihatkan Tractus Urinaria (ginjal, ureter, blass) dengan media kontras yang disuntikkan melalui vena.
7. Bronchography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kerusakan Bronkus dengan menggunakan media kontras yang disuntikkan pada trakea.
8. Cardio Thorax Ratio : pengukuran pembesaran jantung berdasarkan hasil foto thorax.
9. CAT : Computed Axial Tomography
10. Caudography : pemeriksaan radiografi dari Caudo Equine dan serabut saraf Lumbal dan Sacral dengan memasukkan bahan kontras.
11. Chepalometri : pemeriksaan radiologi untuk mengukur atau melihat bentuk wajah (biasa dilakukan pada pasien yang hendak pasang kawat gigi)
12. Colecystography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kandung empedu dengan menggunakan kontras.
13. Colon In Loop : pemeriksaan radiografi pada usus besar dengan media kontras barium sulfat yang dimasukkan intraanal
14. Cor Analisa : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelainan jantung (menggunakan media kontras +)
15. DDR : Direct Digital Radiography, menggantikan Image Reseptor, terdiri dari detektor yang langsung mengambil gambar dan mengirimkannya ke komputer.
16. Discography : pemeriksaan radiografi discus invertebralis (menggunakan media kontras +)
17. ECG : Electro Cardiogram atau pemeriksaan Jantung
18. ERCP (Endoscopic Retrogade Cholangio Pancreatography) : pemeriksaan radiografi dari pancreas dan system biliari dengan menggunakan fyber optic endoscopy.
19. Fetography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kondisi janin.
20. Fistulography : pemeriksaan radiografi untuk menampakkan luka bekas operasi dengan memasukkan media kontras pada hollow organ (GI, bladder)
21. Histerosalfingografi (HSG) : gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dari foto rontgen.
22. Lopography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Kolon bagian distal.
23. Mamography : pemeriksaan radiografi pada kelenjar mamae.
24. Macroradiography : teknik memperbesar bayangan radiograph.
25. MCU : Micturating Cisto Uretrografi atau pemeriksaan radiografi untuk menilai lower urinary tract.
26. MRI : Magnetic Resonance Imaging atau pemeriksaan berbagai organ tubuh dengan pemanfaatan kekuatan magnet untuk pencitraan.
27. MSCT : Multi Slice Computed Tomography
28. Myelography : pemeriksaan radiografi untuk melihat susunan saraf pusat (CNS) pada canalis vertebralis dengan menggunakan media kontras.
29. Oesophagography : pemeriksaan radiografi untuk pharinx sampai Oesophagus (dengan media kontras).
30. Oesophagus Maag Duodenum (OMD) : pemeriksaan radiografi pada lambung (dengan menggunakan media kontras)
31. Panoramic Photo : pemeriksaan radiografi dental untuk melihat seluruh gigi tanpa overlapping.
32. Pediatric Radiography : teknik radiografi pada anak.
33. Pelvimetri : teknik radiografi untuk mengukur rongga pelvis.
34. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) : pemeriksaan radiologi invasive (pembedahan) untuk melihat duktus biliaris dengan media kontras.
35. Placentography : pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan menggunakan bahan kontras, dilakukan pada minggu ke 28 (strimeter III) kehamilan.
36. Post Operative Choledocography : pemeriksaan radiografi pada system biliari saat 10 hari setelah operasi sebelum kateter dicabut.
37. Renography : pemeriksaan radiografi untuk melihat fungsi ginjal.
38. Retrograde Cystography : pemeriksaan radiografi pada system urinaria (khusus memeriksa kandung kemih dan uretra) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra.
39. Retrograde Phyelography : pemeriksaan radiografi system urinaria dengan memasukkan media kontras dengan kateter berlawanan dengan system urinaria.
40. Retrogade Uretrography : pemeriksaan radiografi uretra (biasa dilakukan pada laki-laki) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra distal.
41. Sialography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelenjar ludah dan salurannya (menggunakan media kontras).
42. SPN foto : Foto Sinus Para Nasal
43. Stereoradiography : pemeriksaan radiografi untuk menghasilkan bayangan 3D yang menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya.
44. USG (Ultrasonography) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imaging tanpa menggunakan radiassi, tidak menimbukan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta peralatannya lebih mudah.
45. Vaginography : pemeriksaan radiografi pada vagina (menggunakan media kontras +)
46. Voiding Cysto Uretrography (VCU) : pemeriksaan radiografi pada kandung kemih dengan media kontras setelah pemeriksaan cystografi.
sumber : http://yohannamargareta.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-pemeriksaan-radiografi.htmlhttp://yohannamargareta.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-pemeriksaan-radiografi.html
2. Barium Follow Through : pemeriksaan radiografi usus halus dengan media kontras
3. Barium Meal : sama dengan OMD
4. Barium Swallow : sama dengan Oesophagography
5. BNO : Blass Nier Oversich atau foto Abdomen
6. BNO IVP (Intravenous Pyelogram) : foto abdomen yang memperlihatkan Tractus Urinaria (ginjal, ureter, blass) dengan media kontras yang disuntikkan melalui vena.
7. Bronchography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kerusakan Bronkus dengan menggunakan media kontras yang disuntikkan pada trakea.
8. Cardio Thorax Ratio : pengukuran pembesaran jantung berdasarkan hasil foto thorax.
9. CAT : Computed Axial Tomography
10. Caudography : pemeriksaan radiografi dari Caudo Equine dan serabut saraf Lumbal dan Sacral dengan memasukkan bahan kontras.
11. Chepalometri : pemeriksaan radiologi untuk mengukur atau melihat bentuk wajah (biasa dilakukan pada pasien yang hendak pasang kawat gigi)
12. Colecystography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kandung empedu dengan menggunakan kontras.
13. Colon In Loop : pemeriksaan radiografi pada usus besar dengan media kontras barium sulfat yang dimasukkan intraanal
14. Cor Analisa : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelainan jantung (menggunakan media kontras +)
15. DDR : Direct Digital Radiography, menggantikan Image Reseptor, terdiri dari detektor yang langsung mengambil gambar dan mengirimkannya ke komputer.
16. Discography : pemeriksaan radiografi discus invertebralis (menggunakan media kontras +)
17. ECG : Electro Cardiogram atau pemeriksaan Jantung
18. ERCP (Endoscopic Retrogade Cholangio Pancreatography) : pemeriksaan radiografi dari pancreas dan system biliari dengan menggunakan fyber optic endoscopy.
19. Fetography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kondisi janin.
20. Fistulography : pemeriksaan radiografi untuk menampakkan luka bekas operasi dengan memasukkan media kontras pada hollow organ (GI, bladder)
21. Histerosalfingografi (HSG) : gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dari foto rontgen.
22. Lopography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Kolon bagian distal.
23. Mamography : pemeriksaan radiografi pada kelenjar mamae.
24. Macroradiography : teknik memperbesar bayangan radiograph.
25. MCU : Micturating Cisto Uretrografi atau pemeriksaan radiografi untuk menilai lower urinary tract.
26. MRI : Magnetic Resonance Imaging atau pemeriksaan berbagai organ tubuh dengan pemanfaatan kekuatan magnet untuk pencitraan.
27. MSCT : Multi Slice Computed Tomography
28. Myelography : pemeriksaan radiografi untuk melihat susunan saraf pusat (CNS) pada canalis vertebralis dengan menggunakan media kontras.
29. Oesophagography : pemeriksaan radiografi untuk pharinx sampai Oesophagus (dengan media kontras).
30. Oesophagus Maag Duodenum (OMD) : pemeriksaan radiografi pada lambung (dengan menggunakan media kontras)
31. Panoramic Photo : pemeriksaan radiografi dental untuk melihat seluruh gigi tanpa overlapping.
32. Pediatric Radiography : teknik radiografi pada anak.
33. Pelvimetri : teknik radiografi untuk mengukur rongga pelvis.
34. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) : pemeriksaan radiologi invasive (pembedahan) untuk melihat duktus biliaris dengan media kontras.
35. Placentography : pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan menggunakan bahan kontras, dilakukan pada minggu ke 28 (strimeter III) kehamilan.
36. Post Operative Choledocography : pemeriksaan radiografi pada system biliari saat 10 hari setelah operasi sebelum kateter dicabut.
37. Renography : pemeriksaan radiografi untuk melihat fungsi ginjal.
38. Retrograde Cystography : pemeriksaan radiografi pada system urinaria (khusus memeriksa kandung kemih dan uretra) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra.
39. Retrograde Phyelography : pemeriksaan radiografi system urinaria dengan memasukkan media kontras dengan kateter berlawanan dengan system urinaria.
40. Retrogade Uretrography : pemeriksaan radiografi uretra (biasa dilakukan pada laki-laki) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra distal.
41. Sialography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelenjar ludah dan salurannya (menggunakan media kontras).
42. SPN foto : Foto Sinus Para Nasal
43. Stereoradiography : pemeriksaan radiografi untuk menghasilkan bayangan 3D yang menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya.
44. USG (Ultrasonography) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imaging tanpa menggunakan radiassi, tidak menimbukan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta peralatannya lebih mudah.
45. Vaginography : pemeriksaan radiografi pada vagina (menggunakan media kontras +)
46. Voiding Cysto Uretrography (VCU) : pemeriksaan radiografi pada kandung kemih dengan media kontras setelah pemeriksaan cystografi.
sumber : http://yohannamargareta.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-pemeriksaan-radiografi.htmlhttp://yohannamargareta.blogspot.com/2012/01/jenis-jenis-pemeriksaan-radiografi.html
Pemeriksaan Radiologi Jantung
Pemeriksaan radiologis jantung dibagi:
Penilaian jantung:
Memiliki syarat yaitu :
- Tanpa kontras ( X foto toraks).
- Dengan kontras (kateterisasi).
Penilaian jantung:
- Konvigurasi.
- Letak/situs.
- Ukuran.
- Batas kanan: parasternal.
- Batas kiri: pertengahan klavikula (mid clavicula).
- Batas atas (batas dari arkus aorta): 1 -2 cm di bawah manubrium sterni.
- Batas bawah: sukar ditentukan, karena terdapat diafragma
- N: jantung di hemitoraks kiri dan fundus jantung di abdomen sisi kiri (situs solitus).
- Dekstrokardia: fundus di kanan,apeks di kanan.
- Dekstroversi: fundus di kiri apeks di kanan.
- Levoversi: fundus di kanan dan apeks di kiri.
- Mesoversi: jantung di tengah-tengah.
Memiliki syarat yaitu :
- Posisi PA.
- Inspirasi cukup. Dilihat dari ketinggian diafragma (setinggi costa 9 & 10 posterior yang berbentuk huruf “A” dan tepi medial jelas dan setinggi costa 5 & 6)
- Bentuk dada normal.
- Tidak ada scoliosis.
- Focus Film Distant: 1,8 – 2 m. Keterangan :
- Garis M: garis di tengah-tengah kolumna vertebra torakalis.
- Garis A: jarakantara M dengan batas kanan jantung yang terjauh.
- Garis B: jarakantara M dengan batas kiri jantung yang terjauh.
- Garis C: garis transversal dari dinding toraks kanan ke dinding toraks sisi kiri.
Radiologi
Radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan
layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa
foto/gambar/imejing yang dapat membantu dokter dalam merawat pasien.
Fasilitas radiologi yang tersedia di RSU Bunda Margonda adalah:
Contoh: BNO IVP (melihat saluran kemih), OMD (melihat saluran cerna bagian atas)
Bagian Radiologi RSU Bunda Margonda 021-78890551 ext. 914
*) Dokter tetap **) Dengan Perjanjian ***) Minggu ke 1 & 3 ****) Minggu ke 2 & 4
sumber: http://bunda.co.id/rsubundamargonda/?page_id=126
Fasilitas radiologi yang tersedia di RSU Bunda Margonda adalah:
- Pemeriksaan Radiologi Sederhana
- Pemeriksaan Radiology Khusus
Contoh: BNO IVP (melihat saluran kemih), OMD (melihat saluran cerna bagian atas)
- BONE DENSITOMETRI
- FOTO THORAX
- HSG
- USG
- MAMMAE
Bagian Radiologi RSU Bunda Margonda 021-78890551 ext. 914
No | Nama Dokter / Doctor Name | Senin | Selasa | Rabu | Kamis | Jum’at | Sabtu |
Monday | Tuesday | Wenesday | Thursday | Friday | Saturday | ||
1 | Dr.Finny Nandipinto,SpRad* | 08-16 | 08-16 | 08-16 | 08-16 | 08-16 | 08-16 |
2 | Dr.Elena Maliani,SpRad | 17-19 | 17-19 | 17-19 | 17-19 | 17-19 | 17-19 |
sumber: http://bunda.co.id/rsubundamargonda/?page_id=126